style="color: #888888;"

kapal peti kemas

digunakan untuk mengangkut peti kemas

kapal pesiar

kapal ini digunakan untuk mengangkut penumpang

kapal perang

kapal perang digunakan untuk memperkuat pertahanan di NKRI

kapal tanker

kapal yang mengangkut muatan berupa zat cair seperti minyak.

kapal pengkap ikan

kapal ini digunakan untuk menangkap ikan

Saturday, November 15, 2014

Kapal Cepat Rudal dan Kapal Selam Buatan PAL

Perusahaan galangan kapal PT PAL Indonesia telah memproduksi 43 kapal patroli berukuran 28 meter hingga 57 meter, dan kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 105. PAL tengah menyiapkan fasilitas atau sarana pembangunan untuk pembuatan kapal selam.
Kapal tempur buatan PT PAL Indonesia. (Sumber foto: http://sphotos-a.ak.fbcdn.net/)K
Kapal tempur buatan PT PAL Indonesia. (Sumber foto: http://sphotos-a.ak.fbcdn.net/)K
PT PAL Indonesia kembali rampungkan sebuah kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter. Kapal ini melengkapi dua kapal sebelumnya yang juga telah rampung dibangun. Bahkan satu KCR 60 meter juga telah diserah terimakan kepada TNI Angkatan Laut pada 28 Juni 2014. Kapal itu dinamai KRI Sampari.
Untuk Kapal kedua, saat ini dalam tahap uji coba dan diberinama KRI Tombak, sementara kapal ke-tiga yang bernama KRI Halasan,  secara resmi diluncurkan menandai rampungnya pembuatan. Peluncuran ditandai dengan memasukkan kapal untuk pertama kalinya ke lautan yang berada di Dermaga Ujung, PT PAL Surabaya.
Peluncuran kapal ke-tiga kali ini dilakukan oleh jajaran Dewan Komisaris PT PAL dan jajaran petinggi TNI AL. “Setelah hari ini peluncuran, mungkin bulan depan KCR ini juga kami serah terimakan,” kata Syaiful Anwar, Direktur Desain dan Teknologi PT PAL.
KCR 60 meter produksi PT PAL ini memiliki spesifikasi:
  • Panjang keseluruhan (LOA) : 60 M
  • Panjang garis air (LWL) : 54.82 M
  • Lebar (B) : 8.10 M
  • Tinggi pada tengah kapal (T) : 4.85 M
  • Berat muatan penuh (Displacement) : 460 Ton
  • Kecepatan : berlayar 15 Knot, Jelajah 20 Knot dan max 28 Knot.
  • Dilengkapi persenjataan canggih, berupa Meriam dan Peluncur Rudal seri C705 dan 802
  • Jumlah penumpang 55 Orang- Ketahanan berlayar 9 Hari- Mesin pendorong 2 x 2880 kw
Selain produksi KCR, PT PAL sebenarnya juga telah berhasil memproduksi 43 kapal patroli, baik berukuran 28 meter hingga 57 meter pesanan Kementerian Pertahanan.
Sementara itu, Laksamana Muda TNI Suyitno, Aslog KASAL mengatakan tiga kapal KCR 60 ini bukanlah yang terakhir di pesan di PT PAL. “Kami saat ini masih pesan lagi dengan total nanti ada 16 KCR 60 meter pesan di PT PAL serta 16 KCR 40 meter,” kata Suyitno.
Indonesia mandiri membuat senjata sendiri pada tahun 2024
Pembangunan KCR ini, kata dia, merupakan langkah awal untuk kemandirian alutsista khususnya bagi TNI AL. Harapannya pada tahun 2024 mendatang, TNI benar-benar sudah mandiri dalam membangun seluruh persenjataannya.
PT PAL Indonesia akan membuat kapan selam. (Sumber foto: http://assets.kompas.com/)
PT PAL Indonesia akan membuat kapan selam. (Sumber foto: http://assets.kompas.com/)
Sementara itu, Direktur Utama PAL Indonesia M Firmansyah Arifin mengatakan dua dari tiga kapal pesanan Kementerian Pertahanan tersebut dikerjakan dengan tepat waktu sesuai perencanaan. Setelah peluncuran itu, KCR-60 yang kedua  diserahterimakan pada Juli 2014, sedangkan KCR-60 yang ketiga diserajterimakan pada September 2014.
Firmansyah mengatakan kapal berkapasitas 55 orang tersebut diproduksi untuk memenuhi kebutuhan persenjataan yang ada sesuai dengan Undang-Undang No.16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan, wilayah Indonesia memiliki 9 pintu melewati wilayah laut. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan kapal perang yang canggih.
KRI Sampari telah melalui proses pengujian dari para ahli dan teknisi sesuai standar yang dipersyaratkan. Pengukuhan penyerahan KCR-60 yang pertama ini diresmikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. KCR buatan PAL itu diikutkan pada pameranADAS 2014 a Defence Manila yang berlangsung di Manila, Filipina pada 16-18 Juli 2014.
KCR-60 meter memiliki fungsi sebagai kapal patroli dengan kemampuan melumpuhkan sasaran di atas permukaan laut maupun udara. Selain itu memiliki kemampuan dalam pengintaian, tugas-tugas SAR, amphibious raid, dan lawan infiltrasi. Kapal tersebut dirancang untuk bisa dipasangi senjata meriam hingga kaliber 57 mm di bagian depan kapal, dan pelucur rudal di bagian belakang kapal.
Pengerjaan ke-3 proyek kapal perang itu menelan biaya Rp375 miliar, dan PAL Indonesia menggunakan bahan baku dalam negeri sebanyak 35 persen sesuai regulasi pemerintah, sedangkan 65 persen masih diimpor dari Eropa dan Korea Selatan. Komponen impor seperti persenjataan, navigasi dan sensor belum dapat diperoleh dari dalam negeri sehingga masih memerlukan komponen buatan asing.
Hingga saat ini PAL Indonesia telah memproduksi 43 kapal patroli mulai berukuran 28 meter hingga 57 meter, serta kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 105. Saat ini, PAL Indonesia juga tengah menyiapkan fasilitas atau sarana pembangunan untuk pembuatan kapal selam. (Sumber: tender-indoensia.comBisnis.com,  http://www.mmindustri.co.id/kapal-cepat-rudal-dan-kapal-selam-buatan-pal/ dan sumber lain-lain )


Wednesday, September 10, 2014

KAPAL tanker ( pengangkut zat cair )

      kapal tangker adalah salah satu kapal yang diproduksi untuk mengangkut muatan cair seperti minyak dll. muatan pada kapal tanker mempunyai sifat khusus yang menjadi perhatian untuk proses pembuatanya dan kontruksinya. Mengingat sifat zat cair yang selalu mengambil posisi yang sejajar dengan garis air, dan yang posisinya selalu berubah-rubah ketika tangki-tangki yang tidak penuh. karena itu kapal ini pada umumnya dilengkapi dengan sekat melintang dan sekat memanjang.




       Kapal tersebut dilengkapi dengan pompa dan instalansi pipa untuk bongkar dan muat minyak dari kapal dan kekapal yang lainya. lambung timbul umumnya lebih kecil dibandingkan dengan kapal barang biasa yang ukuranya relatif sama . Letak kamar mesin berada di belakang terutama dimaksud untuk menghindari adanya kebakaran , mengingat kapal ini mengangkut zat-zat cair yang mudah terbakar. 








Tuesday, September 9, 2014

Kapal Perang

       kapal perang sudah ada sejak perang dunia ke2, kapal perang merupakan kapal khusus yang dibuat untuk mempertahankan dan menjaga keutuhan di negara tersebut. kapal ini sangat berbeda dengan kapal-kapal lainya , kapal ini didesain untuk keperluan perang atau menjaga keamanan maka perencanaan dan kontruksinya lebih diteknkan pada segi kekuatan, sehingga faktor ekonomis kurang mendapat perhatian.


beberapa negara telah mempunyai kapal perang yang canggih, seperti Rusia, USA, German, Jepang dll yang memproduksi sendiri. pada saat ini indonesia Produsen kapal BUMN yaitu PT PAL (Persero) berhasil menjual 2 unit kapal perang tipe Strategic Sealift Vessel (SSV) ke militer Filipina. Penjualan ini sangat bersejarah bagi Indonesia, karena merupakan penjualan kapal perang pertama ke luar negeri. Direktur Utama PAL Firmansyah Arifin mengatakan, kapal ini memiliki keunggulan khususnya bagi negara kepulauan. Kapal tersebut mampu difungsikan untuk keperluan perang dan non perang.

  Untuk kebutuhan perang, kapal ini mampu membawa hingga 500 personel. Kapal ini juga bisa membawa 2 unit helikopter, kapal Landing Craft Utility (LCU), Landing Craft Vehicle Personnel (LCVP), tank, hingga truk militer. Dengan kapal perang tipe ini, personel mampu menjangkau hingga perairan dangkal.Kapal yang memiliki panjang 123 meter dan lebar 21,8 meter ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 15 knot.
  Selain untuk keperluan militer, kapal perang asli rancangan putra-putri Indonesia di Surabaya, Jawa Timur ini bisa diperuntukan untuk keperluan non perang. Saat terjadi bencana, kapal ini bisa difungsikan menjadi rumah sakit terapung, hingga kapal angkut bantuan. Hal ini sangat diperlukan oleh Filipina karena kerap terkena bencana alam.Kapal perang tipe SSV tersebut dibanderol senilai US$ 45 juta per unit. Kapal perang ini merupakan pengembangan dari kapal perang tipe Landing Platform Dock (LPD-125). Kapal tersebut merupakan kapal yang awalnya dikembangkan bersama Korea Selatan. Namun tenaga ahli PAL melakukan modifikasi sehingga lahirlah kapal tipe SSV.

Monday, September 8, 2014

kapal perang baru TNI angkatan laut , KRI Bung Utomo sudah tiba

Kapal perang baru TNI Angkatan Laut, KRI Bung Tomo, sudah tiba dan masuk ke perairan Indonesia. Kapal jenis multy role light fregat tersebut berangkat dari pabrik pembuatannya di BAE System Maritime Naval, Inggris.

"KRI Bung Tomo masuk perairan Pulau Sabang (Aceh) hari ini," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Manahan Simorangkir saat dihubungi Tempo, Senin, 8 September 2014.

KRI Bung Tomo rencananya akan berlabuh di markas Armada Laut Timur, Surabaya, untuk dilakukan pengecekan kondisi kapal. Selain itu, kapal bernomor lambung 357 tersebut akan menjalani proses pembersihan sebelum dibawa ke Jakarta untuk upacara serah terima pada 28 September mendatang. 

Add caption
Usai serah terima, KRI Bung Tomo bakal kembali ke markasnya di Armatim, Surabaya, untuk persiapan perayaan hari ulang tahun ke-69 TNI pada 5 Oktober 2014. Bersama armada lainnya, KRI Bung Tomo akan ditampilkan sebagai salah satu senjata perang terbaru. 

Angkatan Laut masih menunggu dua kapal serupa bernama KRI John Lee dan KRI Usman Harun. Kedua kapal tersebut masih dalam perjalanan dari Inggris menuju Tanah Air.
KRI Bung Tomo memiliki bobot 1,941 ton dengan panjang 95 meter dan lebar 12,7 meter. Kapal ini dilengkapi sistem pendorong empat motor pokok CODAD (combined diesel and diesel) yang mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 31 knots dan jarak jelajah 9.000 kilometer. 

KRI Bung Tomo 357 juga dilengkapi dengan sistem persenjataan yang tergolong mutakhir, seperti peluru kendali anti kapal permukaan MM 40, peluru kendali anti serangan udara Sea Wolf, meriam 76 mm, meriam 30 mm, dan torpedo anti kapal selam. Didukung oleh sistem kendali persenjataan, navigasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan baik, kapal jenis MRLF tersebut dirancang untuk mampu bertempur menghadapi ancaman, baik dari atas air, bawah air maupun udara.